BUNGA NAN INDAH

Wednesday, 30 May 2012

MANAKAH YANG LEBIH MENAKJUBKAN???

Kisah menakjubkan ini telah disampaikan oleh seorang ustaz. Dia berkata : "Pelaku kisah ini telah bercerita kepadaku"

"Suatu hari aku bersafar (bermusafir) dari Thoif menuju Riyadh bersama isteri dan anak-anakku. Akan tetapi di tengah jalan, keretaku telah rosak.


Masa itu cuacanya sangat panas. Panas berkeringat. Maka aku pun berhenti di  salah satu Kawasan Rehat & Rawat [R&R]. Kawasan itu ialah sebuah tempat peristirahatan yang  lengkap dengan warung serta bengkel.

Aku  bertekad untuk memeriksa keretaku dengan memanggil seorang mekanik yang ada di situ.

Mekanik tersebut mengeleng-gelengkan kepalanya. Dia memberitahuku bahwa keretaku rosak teruk. Ia hanya bisa diperbaiki di Thoif atau di Riyadh sahaja. Maka aku pun berdiri di bawah terik matahari, berfikir sepenuh fikiranku, sementara isteri dan anak-anakku tetap berada di dalam kereta.

Aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan. Aku binggung memikirkan bagaimana untuk mengatasi masalah rumit ini. Anak-anakku bagaimana…?, istriku bagaimana?, keretaku bagaimana?.

Aku benar-benar bingung memikirkan apa yang harus aku lakukan. Ramai orang yang melewatiku dan melihat keadaan cemasku, akan tetapi tidak ada seorangpun yang menyapaku atau menegurku. Semuanya berlalu pergi tanpa menghiraukan keadaanku.

Hingga akhirnya, tidak berapa lama kemudian, ada seseorang yang lewat dan berkata, "Semoga Allah menolongmu…, semoga Allah memberi kemudahan padamu". Inilah orang yang terbaik kujumpai setakat ini , ia sudi mendoakanku.

Tak lama kemudian, ada seseorang yang keluar dari Kawasan R&R itu lalu berhenti berhampiranku dan lalu menyapaku, "Assalaamu'alaikum", Aku berkata, "Wa'alaikum salam". Ia berkata, "Ada apa dengan keretamu, semoga baik-baik saja". Aku berkata, "Keretaku rosak". Rupanya orang ini tahu serba sedikit tentang enjjin kereta. Maka ia berkata, "Izinkan aku memeriksa keretamu…". Setelah memeriksa lalu ia berkata, "Ini rosak berat, tidak bisa diperbaiki".

Aku menjadi bertambah gusar. Hatiku menjadi bertambah resah. Fikiranku menjadi semakin kelu. Lalu aku berkata agak cemas kepadanya, "Lantas penyelesaiannya bagaimana?".

Ia terdiam dan kemudian menyampaikan sebuah idea yang selama hidupku, tidak pernah aku mendengar idea seperti ini, padahal ia tidak mengenalku dan aku tidak mengenalnya.


Ia berkata, "Akhi.., engkau membawa keluarga sedangkan aku hanya sendirian…, engkau masukkan saja isteri dan anak-anakmu ke dalam keretaku, terus bawalah keretaku, lanjutkan perjalananmu ke Riyadh, dan bertawakkallah kepada Allah. Adapun aku ini mudah sahaja…, aku akan menunggu keretamu di sini, aku minum kopi di warung, dan aku makan siang…. Perjalananmu masih jauh, sekitar 400 km. Kalau kamu sudah sampai di Riyadh, maka hantarkanlah keluargamu ke rumahmu, lalu kirimlah kereta penunda dari Riyadh untuk menjemput aku dan keretamu. Aku akan menunggui keretamu sampai datang kereta penunda  itu"
.
Aku berkata, "Wahai saudaraku…, engkau tidak mengenalku…bagaimana engkau akan memberikan keretamu kepadaku???"
.
Ia berkata, "Perkaranya biasa aja…kan keretamu ada padaku, dan keretaku pula ada padamu".

Aku sungguh hairan dengan sikap orang ini. Ia lantas segera mengeluarkan barang-barangku dari keretaku dan memasukannya ke dalam keretanya. Lantas ia berkata…"Silakanlah perjalananmu, bertawkkallah kepada Allah".

Maka aku pun segera melanjutkan perjalananku hingga aku tiba di Riyadh pada waktu maghrib.Lalu aku pun menyewa sebuah kereta penunda untuk menjemputnya dan keretaku. Dan ternyata kereta penunda  tersebut baru sampai pada keesokan paginya. Hingga akhirnya ia baru sampai di Riyadh di waktu dzuhur.


Begitu sampai di Riyadh,  aku segera menemuinya untuk mengembalikan keretanya. Aku berkata kepadanya, "Apa yang kau kehendaki?, mungkin ada yang kau butuhkan?, aku ingin membalas kebaikanmu"

Ia berkata, "Alhamdulillah…aku tidak melakukan apa-apa buatmu…keretaku sekarang sudah kembali kepadaku dan keretamu juga sudah sampai ke Riyadh".

Aku berkata, "Kalau begitu, aku minta nombor teleponmu". Lalu ia pun memberikan nombor teleponnya dan kami pun berkenalan sebentar.

Setelah itu berjalanlah hari…berlalulah minggu…lewatlah bulan.. hingga suatu hari aku pun berkumpul dengan sahabat-sahabtku membicarakan tentang perbuatan-perbuatan baik. Lalu aku ceritakan kepada mereka kisahku ini, tentang pertongan dari seseorang yang aku tidak pernah mengenalnya dan ia tidak pernah mengenalku. Sungguh aku tidak menyangka ada kebaikan lagi di dunia ini hingga akhirnya aku bertemu dengan orang ini. Ia telah berbuat baik kepadaku.

Akupun teringat bahwasanya sudah lama aku tidak meneleponnya. Maka aku pun segera mencari nombor teleponnya, lalu akupun meneleponnya. Akan tetapi tenyata yang mengangkat telepon adalah istrinya.

Maka aku berkata, "Dimanakah si fulan?", ternyata istrinya menjawab dengan nada yang sangat tertekan, "Apalagi yang kalian inginkan…ia sudah dipenjara ". Aku sangat terperanjat. Aku bertanya, "Kenapa dipenjara?". Istrinya dengan nada cemas & resah berkata, "Kamu dan orang-orang yang sepertimu selalu saja datang dan menagih-nagih hutang hingga akhirnya suamiku dipenjara ", Aku bertanya lagi, "Di penjara mana?", maka istrinya mengabarkan bahwasanya ia telah dipenjara di sebuah penjara di Riyadh.

Maka keesokan harinya, aku hendak berniat membalas kebaikannya. Segera aku membawa wang sejumlah 100 ribu rial dan menuju ke penjara tersebut. Aku menemui pengarah penjara dan bertanya kepadanya, "Apakah si fulan dipenjara di sini?", ia berkata, "Benar". Aku berkata, "Masalahnya apa?", ia berkata, "Karena masalah hutang". Akupun mengeluarkan wangku sejumlah 100 ribu rial, lalu aku berkata, "Ini wangku 100 ribu rial, keluarkanlah ia dari penjara, dan jangan beritahu dari siapa. Sampaikan saja bahwasanya ada seorang dermawan yang memberikan, lunaskanlah hutang-hutangnya dan keluarkanlah ia dari penjara"
.
 

Pengarah penjara tersebut lalu memanggil orang ini dan mengabarkan kepadanya bahwa ada orang yang ingin membebaskannya dengan menyumbangkan 100 ribu rial. Pengarah penjara tersebut berkata kepadanya, "Ambillah wang ini, semoga bermanfaat bagimu".

Akan tetapi ia berkata, "Jazaahullahu khoiron, akan tetapi 100 ribu rial ini tidak bermanfaat bagiku. Hutangku 3 juta rial". Rupanya orang ini telah terlibat di dalam perdagangan dan mengalami kerugian hingga akhirnya terlilit hutang sejumlah 3 juta rial. Ia kemudian dipenjara karena tidak mampu untuk melunasi hutang-hutangnya yang banyak.

Akhirnya,  ia berkata kepada pengarah penjara, "Ketahuilah wang 100 ribu rial ini tidak bermanfaat bagiku, akan tetapi gunakanlah wang ini untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara bersamaku yang kelilit hutang 7 ribu rial, atau 10 ribu rial atau 20 ribu rial". Akhirnya dengan wang itu,  ia bisa membebaskan lebih dari 7 orang dari teman-temannya yang dipenjara.

Pengarah penjara berkata, "Aku jadi bingung…manakah yang lebih menakjubkan…apakah perbuatan sang dermawan yang telah menyumbangkan 100 ribu rialnya tanpa ingin diketahui…?, ataukah perbuatan orang yang dipenjara ini yang tidak memiliki wang sesen pun dan dalam keadaan dia  dipenjara, masih memberikan wang 100 ribu rial untuk membebaskan teman-teman penjaranya???"

Setelah 2 atau 3 minggu kemudian maka aku kembali menelepon orang itu, dan ternyata yang mengangkat telepon itu  adalah istrinya. Lalu ia mengabarkan kepadaku bahwasanya suaminya masih lagi dipenjara. Maka aku pun menjadi sangat kaget. Lalu kututup teleponku dan segera aku berangkat menemui pengarah  penjara.

Di pejabatnya, alu aku berkata, "Tuan…3 minggu lalu aku kemari dan aku memberikan kepadamu 100 ribu rial untuk membebaskan si fulan, tetapi kenapa tuan belum membebaskannya?". Pengarah  penjara berkata, "Wahai saudara…hutangnya 3 juta rial, wangmu cuma hanya 100 ribu rial,  tentu tidak bisa membebaskannya. Akan tetapi wahai saudara,…aku tidak tahu..mana yang lebih aneh dan menakjubkan…apakah perbuatanmu ataukah perbuatannya".

Lantas pengarah penjara pun menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi. Maka aku menjadi sangat  terperanjat….Aku berkata, "Sungguh orang ini luar biasa…!!!". Lalu aku berkata kepada pengarah  penjara, "Kalau begitu berikan kepadaku bukti-bukti hutangnya 3 juta rial".

Kebetulan aku adalah orang yang dilapangkan rezeki dan aku juga mempunyai banyak kenalan.,

Maka aku pun berusaha untuk menolongnya. Aku mencari bantuan dengan menemui orang-orang kaya hingga akhirnya setelah 3 bulan berlalu,  aku pun dapat  mengumpulkan 3 juta rial. Kemudian aku menemui pengarah penjara tersebut untuk membebaskannya". Syukur Alhamdulillah.

2 comments: